776CAAEC8177D6E747258B7800309C7D

Menjawab banyak pertanyaan tentang apakah makanan Indonesia bisa dipadukan dengan wine, JADDI Academy pada Kamis (25/7/2024) menggelar Indonesia wine food pairing yang diikuti para awak media di Jakarta.

Menjawab banyak pertanyaan tentang apakah makanan Indonesia bisa dipadukan dengan wine, JADDI Academy pada Kamis (25/7/2024) menggelar Indonesia wine food pairing yang diikuti para awak media di Jakarta.

Ada lima tipe wine yang berbeda sekaligus beda asal negaranya, seperti Spanyol (Segura Viudas, Brut Reserva), Chile (Concha Y Toro, Frontera, Late Harvest), Australia (Deakin Estate, Sauvignon Blanc), Amerika Serikat (Irony, Nappa Valley, Pinot Noir) dan Prancis (Regal, Le Cabarnet Sauvignon). Semuanya sudah siap untuk dipadukan dengan beberapa kuliner Indonesia pilihan, seperti asinan sayur, rawon sapi, bebek bumbu Bali, rendang sapi dan semur ayam.

Corporate Wine Executive JADDI International sekaligus Wine & Spirit WSET Educator Kertawidyawati menjelaskan bahwa wine pairing adalah soal flavour, bukan bahan makanan. “Jadi, salah kalau kita berpikir white wine seharusnya pairing dengan daging putih, dan red wine pairing dengan daging merah,” terangnya.

wine

Acara Media & Wine (Foto: Yudasmoro)

Mengenal Rasa dan Karakter

Interaksi dimulai dengan mencicipi wine dan belajar mengetahui perbedaan dari masing-masing karakter wine untuk kemudian dipadukan dengan bahan-bahan dasar makanan, seperti garam, gula dan jeruk nipis. 

Menariknya, setiap wine merespon bahan-bahan dasar tersebut dengan berbeda-beda sehingga mengubah karakternya. Misalnya saja Deakin Estate, Sauvignon Le Blanc yang punya acidity cukup kuat mendadak lebih jinak karakternya ketika bertemu garam di lidah. Respon ini menjadi berbeda ketika garam yang sama bertemu dengan Concha Y Toro, Frontera, Late Harvest dengan karakternya yang fruity dan manis.

Lalu, bagaimana ketika wine berpadu dengan masakan khas Indonesia? Tentu saja lebih menarik, mengingat makanan Indonesia sendiri punya rasa yang cukup kaya. Beberapa wine merespon dengan karakter yang kurang menyenangkan terhadap jenis makanan tertentu, tapi menjadi lebih bergairah dengan makanan lainnya. Sebuah perjalanan rasa yang sangat dinamis!

Misalnya saja bebek bumbu Bali ternyata berjodoh dengan Regal, Le Cabernet Sauvignon asal Prancis yang punya tampilan lebih pekat. Rasa pedas bumbu Bali tidak luntur begitu saja namun tetap meninggalkan jejak rasa asam yang menyegarkan di rongga mulut.

Segura Viudas, Brut Reserva dengan karakternya yang ringan (dengan gemericik buihnya) mungkin terasa kurang menarik ketika bertemu asinan sayur. Tapi responnya berbeda ketika dipadukan dengan semur ayam yang terasa lebih manis.

Perjalanan pairing yang membuka wawasan ini dibesut oleh JADDI Academy yang sudah aktif melakukan edukasi wine dan spirit hingga sertifikasi tingkat internasional.

“Diharapkan dengan establish-nya JADDI Academy di Jakarta bisa memberikan kontribusi pada peningkatan pengetahuan wine and spirit bagi mereka yang bergerak di industri hospitality dan juga memberikan wawasan lebih luas pada wine enthusiast,” terang Kertawidyawati.